5 Aturan Memilih Penggunaan Tanaman Obat
Tanaman berkhasiat obat umumnya menunjukkan hasil yang lambat tetapi konstruktif. Berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat. Oleh karena itu, obat dari tanaman tidak dianjurkan untuk penyakit-penyakit infeksi yang sifatnya mendadak. Namun, tanaman obat diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit menahun (kronis) yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi pengobatan antara kimiawi dengan obat dari tanaman berkhasiat.
Apabila digunakan secara benar, ramuan tanaman obat dapat memberikan hasil yang memuaskan. Christopher Hobbs, L.Ac,. seorang ahli akupuntur, ahli ramuan, dan penulis Herbal Remedies for Dummies, memberikan 5 tips penggunaan tanaman obat secara aman.
1. Mulai dengan Dosis Kecil. Apabila Anda baru mencoba ramuan atau tanaman obat baru, mulailah dengan dosis yang rendah (bahkan lebih rendah dari yang tertulis pada petunjuk penggunaannya). Hal ini sangat penting terutama apabila Anda menggunakan ekstrak ramuan tanaman obat yang telah distandarisasi, yang cenderung lebih kental. Setelah mengkonsumsi ramuan tanaman obat, perhatikan apa yang tubuh Anda rasakan, dan baru tingkatkan dosis sampai optimal secara bertahap dalam dua atau tiga hari.
2. Utamakan Kwalitas. Ketika Anda memilih merek suplemen yang terbuat dari tanaman obat, waspada terhadap kemungkinan terdapat sisa-sisa pestisida atau herbisida. Kalau anada berniat membeli tanaman obat yang sudah dikemas, sangat penting untuk memilih perusahaan yang mempunyai perhatian tinggi terhadap maslah ini. Dengan demikian Anda merasa yakin tanaman obat yang digunakan, berkualitas tinggi. Bukankah ironis kalau Anda turut menyantap pestisida atau herbisida bersama ramuan obat yang Anda minum, padahal maksud utamanya adalah menjaga kesehatan.
3. Hati-hati Terhadap Interaksi Herbal Obat. Tanaman obat sebenarnya aman digunakan pada berbagai kondisi. Tapi apabila Anda juga mengkonsumsi satu atau lebih obat yang diresepkan dokter, sebaiknya gunakan ramuan tanaman obat secara bijaksana. Lebih baik konsultasikan masalah ini dengan seorang ahli farmakologis atau ahli tanaman obat.
4. Konsultasi dengan Seorang Ahli. Ini terutama penting apabila Anda mempunyai kondisi kesehatan yang khusus. Dengan demikian Anda dapat merancang sebuah program. Bukan hanya melahap pil demi pil, tanpa tahu khasiat atau mungkin efek sampingnya.
5. Petik Tanaman Obat Secara Hati-hati. Kalau Anda mempunyai tanaman obat di pekarangan atau memetik tanaman obat yang tumbuh liar, pastikan Anda benar-benar mengenalinya. Ada beberapa tanaman yang beracun. Sebelum menggunakannya periksa kembali dengan bantuan buku panduan yang dapat dipercaya atau seorang ahli tanaman obat.
0 comments:
Post a Comment