Tuesday, April 12, 2011

Daun Jambu Biji, Cegah Perdarahan DBD

Demam berdarah yang ditularkan lewat nyamuk aedes aegypti ini memang disebabkan oleh virus. Dan, penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya, setelah masa kritisnya lewat.

Namun, mengobati penyakit yang bisa berujung pada kematian ini tentu tidak bisa sembarangan. Diperlukan penanganan yang tepat agar bisa sembuh, meski demam berdarah memang bisa disembuhkan dengan bahan-bahan alami alias herbal. Oleh karena itu, menurut Dr. Amarullah H. Siregar DIHom, DNMed, MSc, PhD dari Klinik Bio RX, sebelum mengobatinya, kita harus tahu lebih dulu mekanisme penyakit ini.

Karena sistem kekebalan tubuh juga diserang, sistem antibodi ini juga perlu dibereskan. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alam atau mengonsumsi jus. “Kalau hanya dengan jus sudah bagus, boleh-boleh saja. Tapi, kalau belum, bisa digunakan bahan-bahan alam yang lebih spesifik. Yang lebih penting dari itu adalah mengantisipasi terjadinya perdarahan,” lanjut dokter naturopati ini.

Bagaimana cara mencegah perdarahan? Berdasarkan hasil riset, daun jambu biji adalah bahan yang paling bagus untuk menaikkan trombosit, sehingga perdarahan bisa dihindari. “Menurut penelitian, memberikan air rebusan jambu biji bisa menaikkan jumlah trombosit sampai 100.000/mm3 dalam tenggang waktu sekitar 16 jam,” papar dokter yang menempuh pendidikannya antara lain di Inggris ini.

Sedangkan penelitian pada kelompok penderita yang hanya mendapat infus dan tidak minum air rebusan daun jambu biji, trombosit baru naik setelah 33 jam. Padahal, titik rawan penyakit ini adalah 24 jam. “Kalau sudah begini, trombositnya harus segera dinaikkan,” tutur Amarullah. Memang, tuturnya, jumlah trombosit ini akan naik dengan sendirinya bila masa kritisnya sudah lewat. “Tapi masak mau menunggu sampai kritis dulu? Iya kalau selamat. Kalau enggak kan, repot.”

1 Lembar = 1 Kg

Untuk mendapatkan air rebusan daun jambu biji, menurut dokter berkacamata ini, cuci bersih lima lembar daun jambu biji, rebus dengan air sampai airnya tinggal sepertiga bagian. “Banyaknya air terserah saja, segelas boleh, sepanci juga boleh, asal direbus sampai jumlahnya tinggal sepertiga. Yang penting bukan jumlah airnya, melainkan daun jambu bijinya. Daun jambu biji merah maupun putih sama saja.”

Ia melanjutkan, daun jambu biji mengandung enzim quercetin yang berfungsi menghambat terbentuknya enzim mRNA yang ada di dalam virus. Oleh karena terhambat inilah, virus akan mati. “Jadi, selain memperbaiki trombosit, air rebusan ini juga membunuh virusnya, sekaligus menambah cairannya,” tegasnya. Bagaimana dengan jus jambu biji merah, yang selama ini dikenal sebagai obat demam berdarah?

“Boleh saja digunakan, tapi kandungan quercetin di dalam buah jambu biji ini lebih sedikit dibanding daunnya. Perbandingannya, 1 lembar daun jambu biji setara dengan 1 kg jambu biji,” jelas Amarullah. Kalau untuk air rebusan ini butuh 5 lembar daun, berarti penderita perlu mengonsumsi 5 kg jambu biji supaya setara. Untuk dosisnya, minumkan pada penderita sesering mungkin, misalnya 2-3 jam sekali.

Amarullah menambahkan, meski tidak semua penderita mengalami perdarahan, biasanya tubuh terasa remuk redam. Untuk mengatasinya, harus segera dibantu dengan antibodi yang cepat bekerja, agar tubuh segera bugar kembali. Apa antibodi yang paling bagus sekaligus membantu fungsi hati? “Antara lain temugiring dan meniran,” ujar dokter yang juga menjadi Ketua I Perhimpunan Dokter Praktisi Awet Sehat Indonesia (PERPASTI) ini.

Kalau terjadi demam dan badan linu-linu, bisa dicampur dengan adas atau kunyit. Dua bahan herbal ini bisa jadi pengganti bila temugiring dan meniran sulit ditemukan. Sebab, kunyit memiliki antiradang yang tinggi. Adas juga bagus untuk menghilangkan pegal-pegal, sehingga sirkulasi darah bisa segera lancar. Kalau perut terasa mual, bisa ditambahkan jahe merah.

Dosis Harus Tepat

Setelah dirajang, rebus bahan-bahan ini bersama daun jambu biji. Untuk ukuran bahan-bahan tersebut, menurut Amarullah sebetulnya tidak ada patokan khusus. Gunakan saja secukupnya, misalnya seruas jari atau seukuran jempol. “Bahan-bahan ini, kan, sifatnya hanya pendukung. Kalau ternyata rasanya kurang enak, boleh dicampur madu,” ujarnya.

Bolehkah daun jambu biji ini langsung dimakan tanpa direbus terlebih dulu? “Silakan. Tapi di sini kan, kita juga mengejar cairan tubuh, itu sebabnya perlu direbus. Dengan air rebusan jambu biji, tiga hal yang terjadi ketika demam berdarah bisa diatasi semuanya,” tuturnya sambil menyarankan untuk menggunakan daun jambu yang tidak terlalu tua, tapi juga tidak terlalu muda.

Adakah bahan lain yang kandungan quercetin-nya juga bagus? “Ada, antara lain bawang merah terutama kulitnya, tapi siapa pula yang mau minum air rebusan bawang merah? Alang-alang, anggur, plum, dan brokoli juga bisa, tapi repot atau mahal. Yang paling efektif, gampang didapat, dan murah adalah daun jambu biji,” urainya.

Bagaimana dengan angkak, buah bit, dan sari kurma yang konon bisa menyembuhkan demam berdarah? Menurut Amarullah, penelitian belum membuktikan hal itu. “Memang betul sari kurma bisa meningkatkan hemoglobin, tapi apakah meningkatkan trombosit? Angkak memang mengandung antioksidan tinggi, jadi baik untuk melawan racun, tapi tidak meningkatkan trombosit secara langsung. Bila perdarahan tidak terjadi, angkak memang bisa digunakan,” papar Amarullah.

Selain harus tahu lebih dulu mekanisme penyakitnya, dosis juga harus tepat, supaya tidak fatal akibatnya. Daun jambu biji yang bisa juga untuk mengobati diare, misalnya, tak boleh terlalu banyak agar tidak menimbulkan konstipasi. Pemberian angkak terlalu banyak bisa menimbulkan panas dalam, sariawan, sampai kepala pusing. Buah bit yang fungsinya untuk mengencerkan darah, dalam dosis yang tidak tepat bisa menjadikan darah terlalu encer. Akibatnya, bisa kembali terjadi perdarahan.

Sumber : Tabloid Nova, Kompas, Sabtu, 26 Juni 2010

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sahabat Gema Herbal Medika

Site Meter

Pengunjung

free counters

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP