Khasiat Daun Jinten Untuk Sakit Kepala dan Rematik
Rasa letih sehabis melakukan kegiatan biasanya diatasi dengan istirahat. Namun, sering kali istirahat saja tidak cukup. Makanan pun diperlukan untuk menambah energi. Hanya saja, ada beberapa orang yang juga membutuhkan obat-obatan, suplemen stimulan semangat, dan ramuan penghilang lelah.
Dalam pengobatan Cina, bahan baku ramuan yang manjur untuk mengatasi lelah, lesu, dan menambah semangat adalah ginseng. Khasiat umbi yang banyak di Korea ini memang sangat banyak. Namun, banyak juga tumbuhan lain yang memiliki khasiat untuk mengatasi lelah dan lesu.
Salah satu tanaman perangsang semangat dan mengatasi lelah adalah daun jinten (Coleus amboinicus Lour). Tanaman ini memiliki banyak khasiat. Kandungan zat aktif dalam tanaman ini antara lain barbatusin, barbatusol (pada daun), koleol, forskolin (pada umbi-akar), dan phytosterol. Khasiat forskolin bahkan bisa sebagai tonikum jantung, merangsang ereksi, dan aktivator enzim adenilat-siklase. Sementara itu, phutosterol bersifat steroid.
Pada literatur Kebun Tanaman Obat Karyasari kandungan kimiawi dalam daun jinten antara lain kalium, minyak atsiri (dua persen) yang mengandung karvakrol, isoprofil-o-kresol, dan fenol. Semua zat kimia itu didapatkan di bagian daunnya. Efek farmakologis tanaman ini adalah berbau harum, getir, dan rasa tebal di lidah, menghilangkan sakit, penurun panas dan antiseptik, serta penyegar.
Mungkin banyak orang masih belum mengetahui rupa dan bentuk daun jinten. Di beberapa daerah, daun jinten dikenal dengan nama acerang, mahja nerek, iwak, daun hati-hati, bangun-bangun, dan lain-lain. Khasiat daun jinten bisa didapatkan dengan mengonsumsi daun-daunnya yang segar.
Daun jinten ini merupakan tanaman perdu yang batangnya tebal, berdaging lunak, dan agak berkayu dengan cabang-cabang yang mencapai ketinggian satu meter. Pada bagian batangnya terdapat ruas-ruas. Bila bagian ruas batangnya itu menyentuh tanah, maka akar bisa keluar pada bagian tersebut.
Daun jinten memiliki daun tunggal berwarna hijau. Daging daunnya tebal dan terletak berhadapan satu daun dengan daun lainnya. Bagian ini memiliki tangkai. Bentuk daunnya bulat telur berujung runcing dengan tepian bergerigi. Tulang daunnya tampak menonjol seperti jala. Jika diremas, daunnya mengeluarkan aroma yang harum.Sariawan, batuk, demam, hingga perut kembung, bisa disembuhkan dengan memanfaatkan bagian daunnya yang masih segar. Daun jinten juga bisa memperbanyak air susu ibu (ASI).
Untuk mengatasi sariawan, Anda dapat mengunyah beberapa lembar daun segar dan telan airnya, sedangkan ampasnya dibuang. Daun jinten segar bisa dihaluskan menjadi bubur, ditambah air matang, lalu airnya disaring, kemudian diminum. Air saringan ini bisa dimanfaatkan untuk mengatasi demam (ampasnya digosokkan ke badan) dan asma-batuk (air saringan ditambah minyak wijen), dan perut kembung.
Sakit kepala dan rematik juga bisa diatasi dengan daun jinten. Bagian daun segarnya dicuci bersih lalu dimemarkan. Tempelkan memaran daun itu pada kepala dan pelipis untuk sakit kepala. Untuk pengobatan rematik daun jinten dihaluskan, lalu ditambah air kapur sirih secukupnya. Bubur daun ini dioleskan dan digosok pada bagian yang sakit secara rutin. Bagi ibu yang menyusui, ASI dapat diperbanyak dengan mengonsumsi daun jinten. Caranya, masak sop ayam yang dicampurkan daun jinten, dan makan seluruhnya.
Daun jinten pun bisa mengatasi penyakit ayan. Caranya, campur daun segar, ngokilo, lenglengan, sambiloto, meniran, dan gula enau. Semua bahan dipotong-potong dan direbus. Setelah airnya menyusut hingga setengahnya, didinginkan, dan disaring. Airnya diminum setiap hari sebanyak tiga kali.
Sumber :
http://www.tauaja.com/tanaman-obat/khasiat-daun-jinten-untuk-sakit-kepala-dan-rematik.html
Dalam pengobatan Cina, bahan baku ramuan yang manjur untuk mengatasi lelah, lesu, dan menambah semangat adalah ginseng. Khasiat umbi yang banyak di Korea ini memang sangat banyak. Namun, banyak juga tumbuhan lain yang memiliki khasiat untuk mengatasi lelah dan lesu.
Salah satu tanaman perangsang semangat dan mengatasi lelah adalah daun jinten (Coleus amboinicus Lour). Tanaman ini memiliki banyak khasiat. Kandungan zat aktif dalam tanaman ini antara lain barbatusin, barbatusol (pada daun), koleol, forskolin (pada umbi-akar), dan phytosterol. Khasiat forskolin bahkan bisa sebagai tonikum jantung, merangsang ereksi, dan aktivator enzim adenilat-siklase. Sementara itu, phutosterol bersifat steroid.
Pada literatur Kebun Tanaman Obat Karyasari kandungan kimiawi dalam daun jinten antara lain kalium, minyak atsiri (dua persen) yang mengandung karvakrol, isoprofil-o-kresol, dan fenol. Semua zat kimia itu didapatkan di bagian daunnya. Efek farmakologis tanaman ini adalah berbau harum, getir, dan rasa tebal di lidah, menghilangkan sakit, penurun panas dan antiseptik, serta penyegar.
Mungkin banyak orang masih belum mengetahui rupa dan bentuk daun jinten. Di beberapa daerah, daun jinten dikenal dengan nama acerang, mahja nerek, iwak, daun hati-hati, bangun-bangun, dan lain-lain. Khasiat daun jinten bisa didapatkan dengan mengonsumsi daun-daunnya yang segar.
Daun jinten ini merupakan tanaman perdu yang batangnya tebal, berdaging lunak, dan agak berkayu dengan cabang-cabang yang mencapai ketinggian satu meter. Pada bagian batangnya terdapat ruas-ruas. Bila bagian ruas batangnya itu menyentuh tanah, maka akar bisa keluar pada bagian tersebut.
Daun jinten memiliki daun tunggal berwarna hijau. Daging daunnya tebal dan terletak berhadapan satu daun dengan daun lainnya. Bagian ini memiliki tangkai. Bentuk daunnya bulat telur berujung runcing dengan tepian bergerigi. Tulang daunnya tampak menonjol seperti jala. Jika diremas, daunnya mengeluarkan aroma yang harum.Sariawan, batuk, demam, hingga perut kembung, bisa disembuhkan dengan memanfaatkan bagian daunnya yang masih segar. Daun jinten juga bisa memperbanyak air susu ibu (ASI).
Untuk mengatasi sariawan, Anda dapat mengunyah beberapa lembar daun segar dan telan airnya, sedangkan ampasnya dibuang. Daun jinten segar bisa dihaluskan menjadi bubur, ditambah air matang, lalu airnya disaring, kemudian diminum. Air saringan ini bisa dimanfaatkan untuk mengatasi demam (ampasnya digosokkan ke badan) dan asma-batuk (air saringan ditambah minyak wijen), dan perut kembung.
Sakit kepala dan rematik juga bisa diatasi dengan daun jinten. Bagian daun segarnya dicuci bersih lalu dimemarkan. Tempelkan memaran daun itu pada kepala dan pelipis untuk sakit kepala. Untuk pengobatan rematik daun jinten dihaluskan, lalu ditambah air kapur sirih secukupnya. Bubur daun ini dioleskan dan digosok pada bagian yang sakit secara rutin. Bagi ibu yang menyusui, ASI dapat diperbanyak dengan mengonsumsi daun jinten. Caranya, masak sop ayam yang dicampurkan daun jinten, dan makan seluruhnya.
Daun jinten pun bisa mengatasi penyakit ayan. Caranya, campur daun segar, ngokilo, lenglengan, sambiloto, meniran, dan gula enau. Semua bahan dipotong-potong dan direbus. Setelah airnya menyusut hingga setengahnya, didinginkan, dan disaring. Airnya diminum setiap hari sebanyak tiga kali.
Sumber :
http://www.tauaja.com/tanaman-obat/khasiat-daun-jinten-untuk-sakit-kepala-dan-rematik.html
0 comments:
Post a Comment